Gaharu mati setelah setahun disuntik cendawan. Ia memang tak bersalah, tapi terpaksa disakiti agar gubal yang harum segera muncul. Batang gaharu Aquilaria malaccensis berumur minimal 5 tahun dibor secara spiral. Artinya, setiap ujung bidang gergaji pertama akan bersambungan dengan bidang gergaji kedua. Begitu selanjutnya. Bidang gergajian itulah yang diberi cendawan. Setahun pasca penyuntikkan gubal sudah dapat dituai. Teknik sebelumnya, antar bidang gergaji tidak saling berhubungan. Interval antar bidang sekitar 10 cm dan perlu 2-3 tahun menuai gubal. Modifikasi teknologi pemberian cendawan itu dikembangkan oleh Drs Yana Sumarna MSi, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam, Bogor. Ia memberikan cendawan Fusarium spp pada setiap batang gaharu. Setahun berselang, ia bisa memanen 10 kg gubal gaharu dari pohon umur 6 tahun.
Menyediakan berbagai kerajinan kayu gaharu, seperti : Tasbeh Buddha, Rosario, Patung Hotei, gelang buddha, patung kwan im, dan juga menerima pesanan pembuatan tasbeh dan patung dengan model sesuai permintaan dan dikerjakan khusus dari bahan kayu gaharu buaya, kemedangan, malacensis, ankaras, dll. Hubungi : Andreas Kurniawan kayumulia@gmail.com Hp. 0813 57 9000 97 pinBB : 211139BE
Kamis, 15 Maret 2012
Fenomena patologis Gaharu yang mengagumkan
Gaharu merupakan sebuah fenomena patologis yang mengagumkan. Kayu ini diperdagangkan sebagai gaharu, sebutan yang umum di indonesia, tapi dikenal juga sebagai eaglewood, aloes wood dan agalocha. Menurut SNI 01-5009.1-1999 gaharu didefinisikan sebagai sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati sebagai akibat dari suatu proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada suatu jenis pohon, yang pada umumnya terjadi pada pohon Aquilaria sp. (Nama daerah: Karas, Alim, Garu dan lain-lain).
Lokasi:
Surabaya, Indonesia
Budidaya Gaharu, Satu Pohoh Hasilkan Puluhan Juta
Mahalnya harga jual getah dan pohon gaharu saat ini membuat banyak petani Kotabaru mulai tertarik untuk mengembangkan dan membudidayakan pohon gaharu. Selain memiliki harga ekonomis yang tinggi, pohon gaharu juga dapat tumbuh di kawasan hutan tropis. Pengembangan pohon gaharu saat ini tak terlalu banyak dikenal orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang sudah mengembangkan dan menanam pohon ini. Padahal, keuntungan dari bisnis pohon gaharu dapat mengubah tingkat kesejahteraan warga hanya dalam waktu beberapa tahun.
Langganan:
Postingan (Atom)